Ilustrasi Ikhlas. sumber :google.co.id |
Saya mendoakan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dilimpahkan ilmu yang berkah oleh Allah SWT.
Betapa banyak keberkahan dan nikmat yang diberikan Allah swt kepada kita. Bahkan jika ranting-ranting di pohon dijadikan sebagai pena dan air lautan dijadikan sebagai tintanya niscaha semua itu tidak sanggup melukisakan betapa besarnya nikmat Allah yang telah kita terima. Sungguh kita diperintahkan untuk menghambakan diri kepadaNya dalam bentuk syukur, salah satu rupa syukur kita adalah dengan melaksanakan ibadah dengan niat yang ikhlas. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah Hadist
"Allah Azza wa Jalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhaa-Nya semata".
(HR. Abu Daud dan Nasa'i).
Dari hadist tersebut ter maktub bahwasanya kita dituntut untuk selalu mengikhlaskan amalan kita kepadaNya semata. Namun terkadang kita lupa dan bahkan terniat beribadah bukan semata karena Allah, namun agar dipandang mulia disisi makluknya. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan demikian. Lalu bagaimana jikala ikhlas dalam beribadah sudah terhapus dari hati kita? Mari bersama kita baca kutipan dibawah ini:
Dari abu Hurairah r.a., dia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda, Sesungguhnya orang yang pertama-tama diadili adalah orang yang mati syahid. Dia didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?" Dia menjawab, 'Aku berperang karena engkau hingga aku mati syahid.' Allah berfirman, 'engkau dusta. Tetapi engkau berperang supaya dikatakan, 'dia adalah orang yang gagah berani.' Dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan agar ia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilemparkan ke dalam neraka.
Berikutnya yang (diadili) adalah seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-qur'an. Dia didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?" Dia menjawab, 'Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-qur'an karena-Mu.' Allah berfirman, 'Engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari ilmu agar dikatakan, 'Dia orang yang berilmu, dan engkau membaca Al-qur'an agar dikatakan, 'dia adalah qori (pandai membaca)."
Dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan agar ia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilempatkan ke dalam neraka. Berikutnya yang (diadili) adalah orang yang diberi kelapangan oleh Allah dan juga diberinya berbagai macam harta. Lalu ia didatangkan ke pengadilan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab, 'aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar dinafkahkannya karena-Mu. Allah berfirman, 'Engkau dusta. Tetapi engkau melakukan hal itu agar dikatakan, 'dia seorang pemurah'. Dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan agar ia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilemparkan ke dalam neraka.
(H.R Muslim, An Nasa'iy, At Tarmidzi dan ibnu Hibban)
Saudara-saudara seiman. Mari resapi hadist diatas. Tak jarang kita lupa, tak jarang kita bahkan sengaja berbuat kebaikan agar dinilai mulia oleh manusia atau supaya mendapat kedudukan dimata masyarakat. Lalu apa yang kita dapat? Tidak lain hanyalah ke hampaan dan kesia-siaan belaka yang dapat menghantarkan ke tempat yang se buruk buruknya. Disini saya mengingatkan diri pribadi dan saudara-saudara seiman marilah kita bersama meninjau kembali sejauh mana keikhlasan kita dalam beramal. Semoga niat yang tulus selalu tertanam di hati kita bersama agar apa yang kita perbuat diterima sebagai pahala disisi Allah SWT. Semoga keberkahan dilimpahkan kepada kita semua. Kebenaran hanya milik Allah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 comments :
Post a Comment
Tuliskan komentarnya jika hal ini bermanfaat bagimu, atau sanggah jika ada kesalahan :)