Monday 27 April 2015

SMS Modus : Fitur Premium Call

Sedikit bercerita buat refelksi otak dari kekusutan mikirin skripsi.

Gambar : google
Kemarin saya mendapat sms, ini disengaja atau entah nyasar saya tidak tahu. Tiba-tiba masuk sms ke nomor pibadi saya, bahkan nomor ini baru saya gunakan selama kurang lebih 1 minggu.
Dengan nomor yang tergolong usia muda ini masih sempat-sempatnya diganggu oleh penipu yang tergolong kreatif. Sayang sekali kreatifitas si penipu tidak digunakan kepada hal yang bermanfaat, bahkan apabila digunakan untuk hal bermanfaat tentu kreatifitas dapat memiliki nilai jual tersendiri.

Berikut adalah cuplikan message yang saya dapatkan *silahkan lambaikan tangan ke kamera apabila tidak kuasa :)) * :

"hai..aku mau kenalan sama km,,aq slalu menunggu hatimu, aq rindu canda tawamu..hub aq di 08091232004..masa lalu cuma kita yg tau..." dari +628561683171
Saya sadar saya jomblo, tapi meski jomblo punya harga diri lah :p. Kalau butuh, ya hubungi langsung, masa yang butuh diminta dihubungi, haha. Kecuali memang yang membutuhkan orang yang sudah saya kenal, maka akan saya hubugi* apabila dibutuhkan. Apalagi yang minta hubungi adalah si doi yang... Eh.

Yang saya nilai sebenarnya bukan konten smsnya, namun nomor provider terkait sms tersebut. Seumur-umur baru kali ini saya nemu dalam bentuk modus penipuan yang telah saya cicip mulai dari dapat mobil mewah, mesin cuci, undian telkomsel, mkios, undian bank, mama minta pulsa, papa minta pulsa, adek minta pulsa - dimana nomor telfon/ponsel berawalan 08-09. ya, 09. setelah muncul kecurigaan kemudian saya mencari di mesin pencarian internet dengan kata kunci berikut "Om nanya dong, nomor 0809 itu nomor apa ya kok saya baru tau ? kasi tau dong!" "0809 adalah nomor". Setelah saya cari muncul beberapa referensi perihal nomor 0809, dan ternyata nomor tersebut adalah bukan nomor ponsel biasa, namun merupakan fitur panggilan premiun (premium call).
Nomor 0809 merupakan pengguna Jaringan Pintar Nasional (Japati) atau disebut dengan Premium Call itu sendiri, untuk tarif telpon pun tak tanggung-tanggung harganya dan tergolong sangat mahal yaitu Rp 3000 sd- Rp 9000 /menit (dari forum kompasiana). Apabila penelpon menghubungi nomor tersebut maka tentu akan membuat tarif telpon rumah membengkak, atau pulsa tidak sadar sudah diserap habis.

Beberapa kasus penipuan dengan modus ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, salah satunya contoh kasus penipuan dengan modus ini muncul pada tahun 2013, dimana korban yang baru sempat menghubungi pelaku dalam waktu 2 menit sudah menguras pulsa puluhan ribu rupiah (dari : http://metro.news.viva.co.id/news/read/400672-ladeni-sms--sayang---pulsa-melayang) 

Yang namanya orang menipu, sangat jarang ditemui yang berprilaku jujur, lah namanya juga menipu, jalau jujur bukan penipu namanya, tetapi review. hehe. Sering kali korban terkecoh dimana tidak diberitahu sebelumnya bahwa nomor tersebut menggunakan premium call. Fitur premium call juga digunakan oleh beberapa penyedia layanan panggilan khusus untuk pelanggan yang menawarkan layanan tertentu namun bersifat mengecoh mengecoh, tidak perlu saya sebutkan. Tapi tidak semua layanan pengguna premium call merupakan modus penipuan, terdapat beberapa layanan bermanfaat yang menggunakan fitur ini seperti jasa konsultasi, pendidikan, dsb.

Untuk penyedia layanan panggilan premium tersebut tentu mendapatkan keuntungan tersendiri, untuk detail bagaimana proses mendapatkan keuntungannya saya belum tahu persis, kalau tahu nanti bakal di update, dan yang rugi malah para korban korban (Ingat tidak semua pengguna premium call adalah korban, ada beberapa yang sudah mengetahui layanan tersebut, namun untuk kebutuhan tertentu yang sedikit saya jelaskan diatas). Dia yang untung-kita yang rugi, siapapun tidak akan mau itu terjadi. Bahkan kalau bisa kita sama-sama untung dan jangan ada dusta diantara kita, seperti pepatah minag "Lamak Diawak Katuju Diurang". 
Jadi intinya harus sedikit kritis, dan jangan mudah terkecoh oleh penawaran jasa yang kita sendiri tidak tahu dari mana asal usulnya.

Penipu sekarang pada kreatif, bahkan saya pernah nemu penipuan dengan modus salah satu undian produk teh dalam gelas dalam bentuk kupon yang desain kuponnya mantap abis, sudah ibarat professional, bahkan jika dilihat sekilas kupon tersebut seperti dikeluarkan oleh industri minuman tersebut. Namun sayang, kreatifitas tersebut tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat, tetapi digunakan untuk merugikan orang lain. Mungkin salah satu penyebabnya adalah sulitnya mencari lapangan pekerjaan di dalam negri ini sehingga penjahat bukan lagi orang-orang awam, namun orang-orang pintar *hanya berpendapat*

Cukup sekian, terimakasih sudah mampir.

Saturday 25 April 2015

Pengalaman Gaptek : Belanja Online

Keliatan banget bego nya ane ketika belanja online. Kejadian ini terjadi minggu lalu ketika memesan salah satu tas buat mudik liburan kuliah nanti di salah satu toko onlie. Sebut saja Blibli *ini mah bukan inisial lagi, emang nama tokony
a itu*.

gambar : google
Alkisah minggu lalu saya iseng-iseng liat barang di toko onlie. Beberapa toko online sudah ditelusuri dan survei harga. Di toko A barangnya bagus dan harga lumayan, namun ongkirnya minta ampun, di toko B barangnya bagus dan harga lumayan murah tapi tasnya terkesan buat gaya-gayaan. Kemudia cek di toko Blibli ternyata kriteria tas yang dibutuhkan cocok dan harganya-pun murah *maklum namanya juga mahasiswa, pengen cari barang harga kaki lima namun kualitas bintang lima*. Ditambah lagi fitur freeongkir se-Indonesia dari Blibli, mantap lah. Kemudian saya putuskan untuk memilih tas di sana. Harganya juga cukup murah, ya berimbang lah dengan kualitas, mungkin lagi promosi maka harga sedikit dimurahin. 

Setelah lihat detail barang serta spesifikasinya saya memutuskan untuk memesan tas tersebut. Ketika memesan barang terdapat beberapa pilihan metode pembayaran, yaitu internet banking, kartu kredit, transfer, dan uang elektronik. Berhubung dari daftar tersebut cuman bisa membayar dengan transfer (Bank BCA dan Mandiri), saya memilih transfer BCA, maka saya pilih dengan metode itu. Setelah selesai dengan urusan pilihan pembayaran, notif order pun muncul ke dalam email saya, dan saya harus melakukan pembayaran selambat-lambatnya 1X24 Jam. Jika tidak melakukan pembayaran maka pemesanan barang akan otomatis dibatalkan oleh sistem. Sore harinya kemudian saya melakukan transfer ke nomor rekening BCA yang saya dapatkan dari email. Setelah pembayaran berhasil saya lakukan melalui ATM bersama kemudian saya cek web, namun pembayaran yang saya lakukan belum diverifikasi. Laman web buat konfirmasi pembayaran saya pun tidak ada. Nah disini keliatan banget ane bego nya. Kemudian saya periksa panduan belanja di Blibli lagi dan saya temukan adanya istilah "virtual account Bank". Selama pemesanan online baru kali ini saya nemu yang namanya istilah virtual account, sebelumnya juga pernah belanja onlie di beberapa toko tapi pembayaran hanya dengan transfer biasa. Maklum lah dari dusun, asing dengan istilah virtual account hehe. 
Setelah baca-baca tata cara belanja online di Blibli kemudian saya bingung. Apakah saya salah metode pembayaran?

Saya putuskan untuk mengubungi CS via telpon namun panggilan tidak terhubung. Kemudian cek di web ternyata ada Live Chat, disana saya bertanya perihal apakah metode pembayaran saya salah atau bagaimana :

Asli begonya. Haha

Sebenarnya chat mesra pertanyaan saya kepada CS tersebut masih panjang, cukup cuplikan saja saya tampilkan. Menurut saya CS Blibli nya ramah dan sangat respon. 
Ternyata metode pembayaran yang saya lakukan sudah benar. Ketika saya periksa metode pembayaran virtual account ada menu khusus pembayaran virtual account lewat BCA, hal ini yang membuat saya bingung. Tetapi sejatinya pembayaran dengan virtual account sama saja dengan metode transfer biasa. 

Virtual account ini merupakan layanan bank yang diberikan kepada end-user sebagai cara untuk memudahkan transaksi pembayaran. Virtual account hanya berlaku untuk satu kali pembayaran, jadi nomor rekening akan berbeda-beda untuk setiap transaksi. Pada gambar alamat virtual account untuk saya melakukan pembayaran adalah 902884xxxxx, dan berlaku hanya untuk pembayaran saat itu. Virtual account ini sangat memudahkan perusahaan untuk verifikasi pembayaran serta dapat di transfer dari rekening bank lain. 
Sekarang barang saya beli sudah diterima dan datang tepat waktu.

Setidaknya hal ini menjadi pelajaran bagi saya sendiri, biar kedepannya tidak lagi asing dengan istilah-istilah tersebut. Apalagi sekarang sudah eranya e-commerce, dimana-mana transaksi pembayaran sudah sangat canggih. *sok tau*

cukup sekian, terimakasih sudah mampir.

Saturday 11 April 2015

Sebuah Rumah Dipinggiran Kampus : IRMA G.A

Tidak begitu disadari bahwa sudah hampir empat tahun merantau di negri ini. Sebuah negri yang sebelumnya tidak direncanankan karena sebuah tujuan akademik. Indralaya.

Dahulu ketika masih di rumah seseorang adik pernah bertanya : "kemana nanti Uda setelah lulus SMA?"
Kemudian saya berkata "Yang jelas Uda tidak akan disini lagi, mungkin pergi jauh".

Percakapan itu masih teringat dalam benak saya ketika sedang berada di kamar depan rumah ketika sedang charge baterai hape, dan itu sudah 4 tahun yang lalu.
Namun sejujurnya apa yang tergambar dalam fikiran saya ketika berkata demikian kepada adik berbeda dengan keadaan sekarang. Namun keadaan itu pun tidak lah begitu buruk. Disini saya telah membaca 'beberapa lembar halaman buku' yang telah Tuhan tulis bahkan jauh sebelum saya dilahirkan kedunia.

Dua hari yang lalu ketika sedang memindahkan barang tiba-tiba saya menemukan beberapa berkas lama yang sudah tidak terjamah. Salah satu berkas yang saya temukan adalah catatan dari proses open recruitment Dauroh Mesjid salah satu remaja mesjid di pinggiran kampus Unsri Indralaya. Bahkan organisasi ini tidak begitu dikenal jika dijajalkan di internal kampus. Dauroh mesjid adalah sebuah sebutan untuk 'Latihan Dasar' keorganisasian untuk remaja mesjid yang berposisi di tepi kampus ini, yaitu IRMA G.A (Ikatan Remaja Mesjid Ghuzail Al-Ajmi Albarokah).

Foto Bersama Beberapa Anggota IRMA G.A di Pagar Alam

Sebelumnya saya belum pernah berniat untuk bergabung dalam organisasi, bahkan sebuah ikatan remaja mesjid di tanah rantau pertama saya ini. Adalah sebuah ketidaksengajaan ketika waktu itu masih dalam bulan pertama tinggal di sebuah kontrakan yang berposisi disamping sebuah mesjid, salah seorang senior mengajak untuk keluar dan berkenalan dengan para mahasiswa baru sekitaran gang. Karna kala itu tidak begitu tahu menahu dengan keadaan daerah itu, maka saya putuskan untuk ikut. Hitung-hitung dapat kenalan teman baru sesama pelajar yang 'senasib'. Usai berkenal-kenalan, tentunya sesama laki-laki, untuk perempuan juga dipisahkan posisinya berhubung ini adalah organisasi bernuansa ke-Islam-an. Antara perempuan dan laki-laki diberi batas papan yang saat itu disebut dengan nama 'Hijab'. Secara pribadi saya baru mengalami sistem pemisahan antara laki-laki dan perempuan itu untuk pertama kali. Di kampung saya juga terdapat organisasi remaja mesjid, namun disana tidak ada sistem pemisahan dengan hijab. Antara laki-laki dan perempuan dapat langsung saling tatap mata untuk berkomunikasi.
Uniknya lagi di disana semua anggota* adalah para mahasiswa karena notabene posisinya berada di pinggiran kampus. Pada pertemuan perkenalan ini kami para mahasiswa baru saling kenal mengenal dan diminta untuk mempersiapkan beberapa hal untuk akan diadakan outbond sekaligus pelaksanaan agenda Daoroh Mesjid.

Beberapa hari kemudian dilaksanakan juga agenda Dauroh Mesjid. Beberapa kegiatan pun kami ikuti. Dan salah satu kegiatan yang cukup berkesan bagi saya pribadi saat itu selain outbond yang berkubangan lumpur adalah ada sebuah instruksi oleh para senior untuk menuliskan sebuah pesan. Pesan itu bukan pesan singkat biasa, sang senior mengkondisikan bahwa pesan tersebut adalah sebuah 'pesan terakhir', yang ditujukan kepada kawan-kawan satu kelompok saat itu yang disampaikan kepada orang tua apabila sesaat setelah kegiatan itu usai kami para mahasiswa baru saat itu tidak diberi usia lagi, maka mereka akan menyampaikan pesan tersebut kepada orang tua kami masing-masing. Setelah pesan kami buat, pesan dikumpulkan dan dibacakan oleh sang instruktur saat itu. Betapa tidak enaknya ketika pesan yang saya tuliskan beliau bacakan. Namun bagaimana lagi, si senior memberikan instruksi kepada kami untuk sungguh sungguh menuliskannya pada sebuah kertas.

Tak begitu disadari bahwa kertas ini sudah tersimpan di kamar saya selama 3,5 Tahun. Berikut adalah tulisan yang saya tulis kala itu :

Teruntuk teman karibku.

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Jika tulisan ini adalah tulisan terakhirku dari ku kepadamu wahai temanku. Simpanlah tulisan ini sebagai ucapan terimakasihku kepadamu atas segala yang telah engkau berikan kepadaku. Aku sadar disini adalah sebatang kara, tanpamu aku mungkin merasakan hangatnya kekeluargaan ditengah perantauanku di negri yang dahulu sama sekali tak aku kenal ini.
Kita tak sedarah, kita tak satu kandungan, namun engkau saudara bagiku. Aku sadar begitu banyak salahku kepadamu, maka maafkanlah kesalahanku, hilangkanlah bekas luka dihatimu. Jika setelah ini aku tiada, maka sampaikanlah ucapan terakhirku kepada ibu bapak dan saudara-saudaraku bahwa "mereka adalah orang-orang yang paling aku cintai seumur hidupku". Katakanlah bahwa sepanjang pengembaraanku di perantauan ini nama dan wajah merekalah yang selalu aku bayangkan sebelum tidurku. Wajah ibukulah yang selalu aku bayangkan sebelum tidurku. Wajah ibukulah yang selalu aku bayangkan ketika aku belum makan karena beliau selalu mengingatkanku. Dan hatiku menjadi sejuk dan rindu karena ibuku. Sampaikanlah kepada ibuku wahai temanku.
Faris Irfan


Begitulah pesan singkat yang kala itu saya buat. Jadi teringat masa-masa pertama kali berkumpul di rumah 'pinggiran' kampus ini. Dan sekarang mungkin adalah masa masa terakhir untuk berinteraksi selama anggota di perkumpulan ini karena beberapa lama lagi kami akan lulus kuliah. Begitu banyak manfaat yang saya dapatkan dalam organisasi ini. Sudah ibarat Rohis saja, karena semasa saya SMA di sekolah tidak ada yang namanya rohis, itu pun baru muncul ketika kami seangkatan akan lulus.
Bagi saya ini adalah salah satu organisasi pertama (meski belum layak disebut organisatoris) yang saya pernah ikuti selama menjadi mahasiswa yang mengajarkan mengenai batasan-batasan komunikasi antara laki-laki dan perempuan, berkumpul dengan orang-orang yang hatinya terpaut dengan mesjid (semoga), serta salah satu tempat saya mempelajari agama Islam dengan kajian yang Syar'i karena disini sering diadakan ta'lim pekanan. Dan ini adalah organisasi yang pertama kali menanamkan kepada benak saya istilah Ikhwan-akhwat.
Bersyukur pernah tergabung dalam IRMA G.A. Semoga rumah ini tetap eksis bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kami lulus kuliah nanti, bahkan sampai Universitas Sriwijaya kampus Indralaya masih berdiri. Semoga nanti dikemudian hari kami masih dapat berkumpul kembali dalam jalin ukhuwah yang sama.

Tuesday 7 April 2015

Pernah Berfikir Menjadi DBA

Sekitar 3 semester yang lalu seorang teman pernah bertanya "Nanti setelah kau lulus ingin menjadi apa?"
Kemudian dengan enteng saya menjawab, "Saya ingin menjadi Database Administrator"
"Untuk apa kau menjadi DBA. D3 aja bisa menjadi DBA, lah kita ini S1", Sanggahnya.

gambar : google
Dalam mata kuliah Business Intelligence dosen saya pernah berkata bahwa diluar negri sana sistem informasi untuk S1 ketika lulus mereka tidak semena mena dapat menjadi seorang system analyst. Biasanya kalau untuk menjadi ahli dalam bidang sistem informasi seseorang itu hendaklah melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Sedangkan untuk S1 jurusan sistem informasi seseorang itu lebih berfokus kepada database

Saya tidak tahu apakah ini kesalahan dalam hal akademis di kampus saya apa memang sejatinya untuk sistem informasi tidak ada satuan yang baku untuk jenjang S1. Tetapi selama masa perkuliahan dosen kami sering memotivasi bahwa untuk menjadi seorang yang ahli dalam sistem informasi tidak harus mentah-mentah pandai dan berfokus dalam pengkodean program. Kami lebih ditekankan untuk menjadi seorang manager dalam sebuah pengembangan sistem. Sungguh sebuah motivasi yang tidak mudah diterapkan (bagi saya pribadi).

Menilai dari kemampuan yang ada sekarang, cukuplah dapat dihitung mata kuliah yang mampir dibenak ini, apalagi sudah tidak diulang-ulang mempelajarinya.

Bertolak lagi mengenai database administrator diatas. Pekerjaan seorang admin database tidaklah semudah yang saya bayangkan atau teman saya bayangkan sebelumnya. Seorang DBA hendaklah menguasai beberapa kualifikasi seperti sistem jaringan dan pemrograman, terkhususnya dalam pemrograman database SQL. Selain harus menguasai pemrograman SQL seorang DBA hendaklah mampu memimpin sebuah team. Karena dalam bekerja seorang pengelola database tidak dapat bekerja sendirian, namun dibantu oleh rekan-rekan lain dalam satu team, apalagi database tersebut berskala besar. Database yang besar juga berurusan dengan server.

Berdasarkan sumber dari wikipedia seseorang DBA hendaklah menguasai beberapa kill berikut :
  1. Communication Skill
  2. Knowledge of Database Design
  3. Knowledge about RDBMS. e.g Microsoft SQL Server or MySQL
  4. Knowledge of Structured Query Language (SQL)
  5. General understanding of distributed computing architecture. e.g Client-server Architecture
  6. General understanding of Operating System. e.g Linux, Windows
  7. General understanding of Storage technologies and Networking
  8. General understanding of routine maintenance, recovery, and handling of failover database


dan ditambah lagi biasanya yang diterima bekerja sebagai DBA adalah bujangan. Lah, masa nanti. *Skip*.


Untuk mendapatkan integritas sebagai seorang DBA juga tidak dapat hanya bermodalkan ijazah lulusan dari universitas. Sertifikat khusus pun hendak dimiliki agar mudah diterima bekerja sebagai seorang database administator seperti sertifikat RDBMS berikut (dari wikipedia) :
  • IBM Certified Advance Database Administrator 
  • IBM Certified Database Administrator
  • Oracle Database 11g Administrator Certified Professional
  • MCSA SQL Server 2012
Masih ada beberapa sertifikat ahli yang belum disebutkan diatas.

Adapun tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang database administrator adalah sebagai berikut (wikipedia) :

  1. Menginstall dan mengupgrade database server dan application tools
  2. Mengalokasikan sistem penyimpanan dan merencanakan kebutuhan untuk sistem database kedepannya
  3. Memodifikasi struktur database
  4. Memeri izin akses untuk user dan memperbaharui sistem keamanan
  5. Memastikan sudah memenuhi persetujuan lisensi terhadap vendor database
  6. Mengontrol dan memantau akses user terhadap database
  7. Memonitor dan mengoptimasi performa dari database
  8. Merencanakan backup dan recovery informasi database
  9. Memperbaharui arsip data
  10. Mem-backup dan restore database
  11. Menghubungi database vendor untuk technical support
  12. Menghasilkan berbagai laporan dengan menyangsingkan database sesuai degan kebutuhan


Sebagai seorang admin database sejatinya terdiri dari beberapa tingkatan mulai dari junior hingga konsultan. Dan alangkah mudahnya diterima dalam pekerjaan apabila memiliki sertifikat professional. Sepertinya untuk berkarir dibidang ini pasca kuliah hendak menguasai database dan berfokus untuk mendapatkan salah satu sertifikat diatas. Sepertinya biaya yang dikuras untuk mengikuti pelatihan dan tes kelulusan untuk mendapatkan sertifikat tersebut tidaklah sedikit. Bisa jadi kalau dibuat untuk membuka usaha bisa terbuat satu ruko warung makan. Bisa jadi.

Melihat berbagai gambaran bekerja sebagai seorang DBA sungguh kemampuan saya masih sangat minim, apalagi semasa kuliah basis data tidak begitu mahir. Namun masa depan siapa yang tahu. Fokus sekarang adalah lulus kuliah, dan untuk karir kedepannya banyak orang bilang tidak akan sesuai dengan bidang ilmu yang kita pelajari di masa perkuliahan. Namun alangkah bagusnya kalau karir kedepan sesuai dengan bidang ilmu yang kita kuasai, bisa-bisa menjadi seseorang professional bahkan sebagai seorang konsultan dibidangnya.


Sekian. Terimakasi sudah membaca. 





Tentang Total Architecture Synthesis

Assalamu’alaikum Wr.Wb


Tugas Akhir. Kapan akan berakhir?


Tak terasa beberapa bulan lagi masa kuliah semester genap ini akan berakhir, sedangkan targetan yang saya inginkan belum tercapai, semoga segera dapat sidang proposal sesegera mungkin dalam bulan ini dan kedepannya akan memikirkan urusan lainnya untuk membuka setiap lembaran kehidupan yang belum pernah saya baca.
“Sesungguhnya berasama kesulitan ada kemudahan (Al-Insyiroh :6)".
Mungkin tugas akhir ini bisa disebut kesulitan, dan berharap segera ditemukan kemudahan.

Berbicara mengenai tugas akhir, memang sungguh sudah jadi sebuah dilema untuk mahasiswa tingkat akhir. Termasuk saya pribadi. Apalagi ditambah dengan pembahasan yang sebelumnya belum pernah dibahas dari skripsi alumni, mungkin akan sedikit menguras otak “Kalo cuman diam”, tapi kalau dikerjakan akan selesai juga. Haha

Terkait dengan tugas akhir ini, saya ingin membagi sebuah metode yang cukup jarang dibahas dalam pengembangan sistem informasi. Metode ini juga disarankan oleh dosen pembimbing saya untuk diterapkan dalam skripsi yang saya garap. Metode tersebut bernama Total Architecture Synthesis (TAS).
Total Architecture Synthesis adalah pola pikir yang berfokus pada tujuan perusahaan yang sederhana dari desain tradisional kegiatan untuk menghasilkan desain yang lebih efisien yang secara konseptual berfokus pada proses bisnis, manusia, informasi (Brown, 2008).
Metode TAS ini cukup jarang digunakan untuk pengembangan sistem. Yang umum digunakan dalam penelitian untuk pengembangan sistem di kampus saya adalah metode FAST dan Waterfall.


Tulisan ini bukan bermaksud memandang lebih tentang metode TAS ini. Mungkin penulisan ini adalah bentuk pelampiasan rasa stress serta jenuh saya yang sekarang masih menggarap BAB IV (Analisa Sistem) sekaligus untuk review dan sedikit memberi gambaran mengenai metode TAS yang saya pelajari dan baca dari berbagai sumber.

Metode TAS ini merupakan sebuah metode yang berfokus untuk mewujudkan sistem yang lebih efisien dari sistem tradisional yang diterapkan sebelumnya.


Adapun tahap-tahap dalam perancangan menggunakan konsp TAS (yang tedapat dalam buku Implementing SOA (Services Oriented Architecture) Total Architecture Synthesis in Ptactice) adalah:

1. Menentukan Initial Scope
Beberapa hal yang dikerjakan dalam tahap ini adalah : Mendefinisikan proses-proses bisnis, Entitas dari dalam proses bisnis, menentukan tingkatan proses bisnis dari terpenting hingga yang tidak terlalu penting (dapat digambarkan dalam bentuk breakdown stucture).

2. Menentukan Kebutuhan (Defining the Requirements)
Hal-hal yang dianalisa dalam tahap ini adalah : menentukan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tujuan bisnis dan menentukan masalah serta batasan masalah. Masalah dapat ditemui dengan cara wawancara pada pengguna sistem serta observasi pada lapangan.

3. Mendesain Arsitektur Proses Bisnis (Designing the Bussiness Process Architecture)
Hal yang harus dikerjakan pada tahapan ini adalah : merancang proses bisnis dan menentukan user-user yang terlibat terhadap proses bisnis tersebut, dan membuat dialog antar muka. Dialog antar muka ini saya artikan sebagai interface program yang akan dibuat kedepannya.

4. Mendesain Arsitektur Sistem (Designing the Systems Architecture)
Pada tahapan ini dilakukan : merancang arsitektur sistem secara keseluruhan meliputi rancangan proses bisnis dan rancangan sistem yang sesuai dengan keuntungan yang sudah terjadwal. Kemudia sistem akan diuji dan dievaluasi.

5. Mengevaluasi Arsitekture (Evaluating Architecture)
Evaluasi ini digunakan sebagai acuan bahwa sistem yang dibangun sudah sesuai dengan rancangan proses bisnis dan tidak terdapat kesalahan lagi.


Itu adalah sedikit curhatan saya disela-sela penggarapan tugas akhir ini. Semoga ada manfaat bagi yang sudah semoat mampir di blog ini. Semoga Bulan April ini dapat sidang proposal. Hidup mahasiswa Akhir !!


Wassalam.



***Metode TAS selama pencarian saya penah digunakan/disebut pada jurnal Sistem Informasi pada Universitas BINUS dan Bina Dharma (Palembang), dan Universitas Indonesia. Untuk jurnalnya bisa dicari di berbagai situs penyedia jurnal.